Apakah Orang Beragama Cenderung Bahagia?


Kita sering menjumpai orang religius yang jika mereka mendapatkan masalah mereka akan berdoa agar masalahnya cepat selesai dan jika mereka sakit mereka menganggap bahwa sakit tersebut merupakan ujian dan penggugur dosa jika mereka terkena bencana alam mereka menganggap bahwa Tuhan sedang mengujinya.

Namun anehnya jika orang diluar agamanya atau orang yang tidak beragama itu terkena musibah mereka menganggap bahwa itu adalah hukuman dari Tuhan yang mereka sembah karena perbuatan dosa mereka hal ini terkadang membuat kehidupan orang religius itu dipenuhi rasa bahagia dan optimis Apakah memang kehidupan orang religius itu selalu lebih bahagia daripada orang non-religius? 

Memang ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa manusia itu mempunyai keuntungan atau manfaat dengan mempercayai keberadaan Tuhan juga agama, melakukan aktivitas ritual dalam agama juga sebenarnya dapat bermanfaat bagi kesehatan menurut penelitian 

Kebanyakan orang yang rajin beribadah itu mempunyai tekanan darah yang lebih rendah daripada orang yang malas atau tidak pernah beribadah karena ketika memikirkan tentang Tuhan maka orang itu cenderung merasa tenang dan bahagia.

orangtua yang religius juga kebanyakan lebih mampu mendidik anaknya dengan baik daripada orang tua non-religius bukan hanya itu orang religius juga rata-rata mempunyai umur yang lebih panjang berdasarkan hal-hal tersebut 

maka tidak bisa dipungkiri bahwa mempercayai keberadaan Tuhan itu mempunyai dampak positif, namun bagaimana jika kita mempercayai tidak hanya satu Tuhan tapi mempercayai banyak Tuhan apakah manfaatnya akan lebih besar?

Berdasarkan observasi kasus di tahun 2007 oleh Merry lefkowitz dia mengatakan bahwa dalam agama monoteis atau agama yang mempunyai satu Tuhan sosok Tuhan itu mempunyai sifat Maha Baik dan maha adil 

maka Penganut Agama ini akan menyalahkan dirinya sendiri ketika ada hal buruk yang terjadi sedangkan dalam agama polishes atau agama yang mempunyai banyak Tuhan didalamnya ada Tuhan atau Dewa yang bertanggung jawab atas semua hal yang terjadi ada Dewa yang menyebabkan kekacauan dan penderitaan ada juga Dewa yang baik 

Maka orang Penganut Agama ini tingkat stresnya jauh lebih rendah dibanding orang penganut manusia karena jika ada hal buruk yang terjadi mereka tidak menyalahkan dirinya sendiri namun menganggap hal buruk tersebut disebabkan oleh 

Dewa yang Memang Jahat contohnya pada agama Norse mereka mempunyai ideologi yaitu Dewa yang memang jahat dan penuh tipu daya jadi semua hal buruk yang dialami manusia itu disebabkan oleh Dewa Loki ini 

Kemudian mereka menyalahkan dan berterima kasih kepada dewa-dewa tertentu atas segala hal yang terjadi dalam hidupnya Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana dengan orang non religius atau atheis, apakah hidup mereka itu tidak bahagia berdasarkan penelitian lain

orang yang mempunyai tingkat spiritual yang tinggi justru tiga kali lebih rentan terkena depresi dibanding orang yang sekuler dan meskipun agama itu dapat membuat orang lebih bahagia namun hal lain di luar agama juga sebenarnya dapat membuat hidup seseorang itu Bahagia 

seperti kondisi masyarakat yang damai sistem ekonomi yang baik keadilan yang dapat ditegakkan dengan baik hal-hal ini juga dapat membuat orang bahagia meski tanpa agama dan faktanya banyak negara-negara sekuler atau non-religius itu kehidupan masyarakatnya

jauh lebih maju dan damai dibanding negara religius yang kebanyakan masih berkembang dan dipenuhi konflik berkepanjangan ketika kita mempelajari agama maka tidak akan terlepas dari struktur sosial masyarakat atau kelompok masyarakat yang mempunyai kepercayaan yang sama dan mempunyai

banyak hal yang dapat dibagi ketika kita masih kecil pasti orang tua kita telah memperkenalkan tata cara beribadah dan kita juga diajarkan kali yang berkaitan dengan agama yang kita anut hal ini secara tidak langsung membuat kita merasa menjadi bagian

dari masyarakat dan ketika kita beribadah bersama-sama hal ini akan membuat ikatan yang kuat antara masyarakat dan seandainya kita tidak lagi religius maka ikatan ini akan hilang kita akan merasa terasing dan takut bahwa kita bukan lagi bagian dari kelompok masyarakat tersebut 

maka dari itu banyak orang non-religius yang masih menjalankan ritual agamanya hanya agar mereka itu dapat diterima dalam masyarakat tidak bisa dipungkiri Ada sangat banyak manfaat yang didapat dan bisa diperoleh jika kita membaur dan diterima dalam suatu kelompok masyarakat dan 

Ada sangat banyak orang yang bangga terhadap agama yang dianutnya dan merasa bahagia dengan menjalankan ritual didalamnya namun ada sangat banyak juga orang yang religius yang dapat bahagia dan bangga terhadap hidupnya meski tidak menganut agama dan tidak percaya terhadap Tuhan

yang perlu digaris bawahi adalah kebahagiaan itu sebenarnya bersifat personal dan sebagai parameter akan kebenaran suatu hal meski orang religius hidupnya lebih bahagia hal ini sebenarnya tidak membuktikan bahwa agama yang dianutnya itu benar dan yang jelas

agama bukanlah satu-satunya sumber kebahagiaan dan yang paling penting meskipun kita itu non-religius bukan berarti hidup kita itu dipenuhi oleh hal buruk dan dosa maka dari itu kita harus saling menghargai pilihan hidup masing-masing dan tidak memaksakan standar kebahagiaan kita kepada orang lain.

Belum ada Komentar untuk "Apakah Orang Beragama Cenderung Bahagia?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel