Nasa Akan Menggunakan Roket Nuklir Untuk Misi Ke Mars
Selasa, 28 Desember 2021
Tulis Komentar
Pada tahun 2035, NASA akan berencana mengirim manusia ke Mars. Tapi program itu akan menghabiskan waktu kurang lebih selama sembilan bulan perjalanan dengan menggunakan teknologi roket saat ini yang dimiliki oleh Nasa. Namun, dalam waktu dekat ini, Nasa akan mengganti mesin yang berbahan kimia ini dengan propulsi termal nuklir.
Dan dengan teknologi mesin terbaru itu akan membawa manusia ke Mars hanya dalam waktu tiga bulan. Jadi apa risiko yang timbul jika menggunakan propulsi nuklir ini? dan bagaimana cara kerjanya?
Dengan adanya Propulsi nuklir akan membuka eksplorasi ruang angkasa lebi luas, akan tetapi ada beberapa tantangan serius yang harus kita atasi terlebih dahulu. Yaitu mesin nuklir yang di pakai haruslah aman dan ringan dan itu tidak mudah untuk membuatnya serta perlu teknologi yang benar-benar canggih karena pada dasarnya mesin ini akan beroperasi pada suhu 2.430 °C (4.406 °F).
Pada tahun 1958, Proyek Orion adalah desain roket yang menguji sistem propulsi nuklir. Project Orion ini menggunakan gelombang ledakan untuk mendorong pesawat ruang angkasa ke depan. Gelombang ledakan dari orion akan mengeluarkan bom nuklir kecil di belakangnya secara bertahap yakni satu per satu. Konsep ini sebenarnya sama halnya dengan anda melemparkan batu pipih dengan kuat di permukaan air.
Plasma dari ledakan akan menyusul ke punggung Orion, lalu mengenai pelat tebal yang menyerap goncangan dan ini tentunya akan melindungi kapal dari radiasi serta akan memindahkannya ke depan dengan cepat dan Setiap kali bom meledak kapal ruang angkasa akan bertambah cepat.
Inti dari konsep ini adalah bahwa dengan menggunakan teknologi ini, kita dapat meningkatkan kecepatan sedemikian rupa sehingga pesawat dapat mencapai tempat tujuannya dengan cepat misalnya ke mars. Akan tetapi gagasan untuk meledakkan bom nuklir di luar angkasa ini tidak cocok dengan dunia yang sudah takut akan tenaga nuklir. Jadi Proyek Orion ini telah dihentikan.
Menggunakan bom untuk mencapai Mars di anggap sangat berbahaya, Para peneliti menemukan rancangan baru untuk menciptakan mesin mereka yakni menggunakan sistem propulsi termal nuklir dengan inti reaktor. Sebagai gantinya, mereka akan menggunakan sistem propulsi termal nuklir dengan inti reaktor. Inti reaktor ini delapan kali lebih panas dari inti reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir dan cara kerjanya ini yaitu dengan memanaskan bahan bakar, dalam hal ini adalah hidrogen cair hingga mencapai suhu 2.430 °C (4.406 °F) dan akan mengubahnya menjadi gas dan menciptakan daya dorong yang akan dapat mengangkat badan roket.
Saat ini, sistem propulsi termal nuklir akan menggunakan fisi untuk memanaskan inti reaktor. Fisi akan membagi inti atom yang lebih besar biasanya bahannya adalah uranium dan membuat setidaknya menjadi dua atom yang lebih kecil. Tapi di masa depan, ketika kita memiliki teknologi yang tepat, kita bisa menggunakan Fusi sebagai gantinya.
Fusi adalah kebalikan dari fisi. Ini akan menggabungkan setidaknya dua atom yang lebih kecil menjadi yang lebih besar, melepaskan hingga empat kali lebih banyak energi daripada fisi dan itu akan menjadi salah roket yang memiliki tenaga yang kuat.
Begitu roket mencapai tujuannya, reaktor nuklir dapat beralih dari sistem propulsi ke sumber daya utama yakni roket kecil. Jadi apa kelemahan dari tenaga yang menggunakan porpulasi nuklir? Jadi mungkin akan ada banyak efek radiasi yang dikeluarkannya. Bagaimanapun juga, kita berurusan dengan bahan radioaktif yang sangat eksplosif. Akan tetapi sistem propulsi nuklir akan dirancang sedemikian rupa sehingga bahkan jika ada kegagalan peluncuran, hanya sejumlah kecil uranium yang akan menyebar dan akan dapat mengurangi tumpahannya radioaktif di bumi jika terjadi kecelakaan.
Para ilmuwan telah mempelajari berbagai jenis mesin sejak akhir tahun 1950-an, akan tetapi hingga saat ini teknologinya masih belum dibuat alasannya adalah karena regulasi dan kurangnya pendanaan telah memperlambat perkembangannya. Akan tetapi pada tahun 2019, NASA sudah menerima $ 100 juta untuk mengembangkan propulsi termal nuklir dan rencananya di tahun 2035 mereka akan mengirimkan manusia ke Mars. Dengan ini energi nuklir ini mungkin bisa menjadikan masa depan eksplorasi ruang angkasa lebih pesat dalam perkembanganya.
Belum ada Komentar untuk "Nasa Akan Menggunakan Roket Nuklir Untuk Misi Ke Mars"
Posting Komentar