Ilmuwan Temukan 1,2 Juta Lubang Hitam Baru di Tata Surya


Saat kita melihat langit di malam hari, maka kita akan melihat Hamparan luas yang berbentuk berbintik-bintik dengan cahaya terang dan itu semua adalah sekumpulan bintang-bintang di kejauhan, Gerbang ke alam semesta lainnya dan Kekosongan ruang yang tak berujung (Drak Matter).

Dibalik Kekosongan ruang yang tak berujung, bersembunyi benda dengan massa yang sangat besar dan berpotensi dapat mengakhiri dunia yang kita tempati ini. Mata kita tidak dapat melihatnya dan bahkan, walaupun menggunakan teleskop yang paling canggih sekalipun kita hanya dapat mengidentifikasi mereka hanya sebagiannya saja, yang sebenarnya mereka ada dalam jumlah besar, jumlahnya sebanding dengan bintang yang ada di alam semesta.

Pada tahun 2021, ilmuan tidak lagi hanya memetakan bintang di alam semesta. mereka telah beralih ke hal-hal yang jauh lebih besar dan lebih brutal yaitu Memetakan Lubang Hitam dan Lubang hitam supermasif. Pada akhir Februari 2021 para Ilmuan berhasil Mengidentifikasi dan Memetakan lokasi 25.000 lubang hitam supermasif.

Namun, yang lebih mencengangkannya lagi adalah bahwa mereka menutupi sebanyak empat persen langit di utara Bumi Yang artinya bahwa hanya dua persen dari langit jika di hitung secara keseluruhan. Maka, ini menunjukkan bahwa jika kita memetakan sisa langit dengan detail yang sama maka kita akan melihat setidaknya 1,25 juta lebih lubang hitam supermasif.

  • Lantas Dari mana peta yang luar biasa ini berasal?
  • Bagaimana cara ilmuan memetekan Black Hole ini?

Peta itu dibuat oleh Larik Befrekuensi Rendah atau dikenal sebagai LOFAR. LOFAR bukan hanya teleskop tunggal biasa tetapi jaringan teleskop yang berbasis di Eropa dan pertama di Belanda. Jaringan tersebut tersebar di sembilan negara yang secara total meliputi wilayah Bumi dengan diameter lebih dari enam ratus mil.

Dan jaringan dari Lofar itu akan terus tumbuh lebih besar lagi dengan situs yang dibuka di lebih banyak negara di masa depan. Dalam beberapa hal, LOFAR dapat di klaim sebagai salah satu teleskop terbesar di planet ini. Saat ini, LOFAR berdiri lebih dari lima puluh stasiun yang menampung sekitar dua puluh ribu antena. Seperti namanya, ia akan memantau langit dengan panjang gelombang radio berfrekuensi rendah.

Di masa lalu, sangat sulit untuk menghasilkan tampilan ruang angkasa yang detail dan akurat dari permukaan bumi dengan menggunakan frekuensi rendah, karena ionosfer planet bumi yang terus menghalangi dan mendistorsi data. Namun LOFAR menyiasatinya dengan mendigitalkan sinyal yang
diterimanya, Kemudian akan mengirimkannya ke prosesor digital yaitu salah satu tempat untuk menghilangkan distorsi atau penyimpangan data yang kemudian akan menghasilkan data visual sebening kristal yang kita miliki saat ini.

Maka peta lubang hitam supermasif sangat jelas bisa dilihat. Bahkan sangat indah untuk di pandang dan dapat dengan mudah disalahartikan sebagai peta bintang yang sebenarnya peta tersebut adalah peta dari lubang hitam yang Semuanya mewakili lubang hitam supermasif yang aktif dan berada di jantung galaksi yang mungkin saja sedang melahap materi dengan kejam.

Namun tidak semua lubang hitam supermasif itu aktif. Beberapa diantara mereka diam seolah-olah tidak menunjukan tanda-tanda aktif dan cenderung lebih tenang dan sayangnya LOFAR mungkin tidak memetakan lubang hitam ini, karena mereka hanya memberikan sinyal yang jauh lebih sedikit.
Jadi, aspek luar biasa yang belum bisa di ungkapkan Oleh LOFAR adalah masih ada lebih banyak lagi lubang hitam di luar sana, khusunya lubang hitam yang tidak aktif.

Jadi, dapatkah para ilmuan mengklaim bahwa LOFAR mampu untuk mengungkapkan lebih dari satu juta lubang hitam secara total di alam semesta kita ini?

Tim perintis di balik LOFAR memiliki tujuan tinggi dan lebih luas yang dimana LBA Sky Survey studi ini akan berusaha memetakan secara mendetail seluruh langit utara dan Ini tidak hanya akan memetakan lubang hitam, tetapi juga dapat menjadi proyek penting dalam membantu kita memahami planet ekstrasur, quasar, sinar kosmik, dan cara kerja bagian dalam galaksi. Maka, 25.000 lubang hitam yang terungkap sejauh ini bisa jadi itu hanya permulaan dari LOFAR dan harapan selanjutnya adalah bahwa kita akan segera mengintip lebih dalam ke alam semesta dengan melintasi area yang lebih luas lagi.

Tapi apa artinya semua ini bagi kita? dan mengapa, dalam beberapa tahun terakhir, berita sains begitu ditumpuk dengan perburuan lubang hitam? dan apa masalahnya lubang hitam terhadap kita, kenapa para ilmuan sangat gencar untuk menelitinya?

Lubang hitam supermasif dapat memiliki massa miliaran kali lebih besar dari matahari. Ilmuan tidak sepenuhnya yakin bagaimana tepatnya mereka terbentuk, tetapi teori yang paling mendekati menyatakan bahwa mereka terbentuk karena akibat keruntuhan gravitasi yang sangat besar dan kebanyakan dari mereka dapat ditemukan di pusat galaksi-galaksi besar termasuk galaksi Bima Sakti.

Berkat besarnya pengaruh gravitasi yang mereka miliki, mereka dideskripsikan secara beragam sebagai monster ruang angkasa dan seperti pintu alam semesta Dan menurut beberapa teori mereka bisa menjadi hal terakhir yang tersisa di sepanjang dataran kosmik ruang angkasa dan butuh triliunan tahun bagi mereka untuk akhirnya menghilang dari semesta ini.

                                    

Karena mereka selalu ada, para ilmuwan selalu tertarik untuk mempelajari lebih banyak tentang mereka. Kembali pada April 2019 dimana Foto pertama lubang hitam menjadi berita utama di seluruh dunia. Gambar yang sekarang menjadi ikonik ini menunjukkan sebagai gambar lubang hitam yang supermasif di pusat dan berada di pusat galaksi Messier 87, sebuah galaksi dengan struktur elips yang berjarak sekitar 53 juta tahun cahaya dari Bumi.

Pada bulan Maret 2021, Gambar versi terbaru dari lubang hitam pertama itu kembali dirilis, gambar ini memiliki detail yang sangat rinci. Foto ini diambil dengan menggunakan jaringan teleskop radio susunan yang dikenal sebagai Event Horizon Telescope (EHT). EHT ini menyebar lebih luas daripada LOFAR, dengan stasiun di lebih dari dua puluh negara dan di beberapa benua.

Kedua proyek tersebut menunjukkan kepada kita betapa sulitnya untuk mulai memahami lubang hitam, tetapi dengan proyek ini manusia sudah bisa membuat kemajuan yang pesat seiring kita bergerak melewati abad ke 20 dan 21. Beberapa dekade yang lalu, manusia tidak tahu apa-apa tentang lubang hitam. Istilah itu sendiri baru mulai digunakan pada akhir 1960-an.

Dan meskipun mereka telah diteorikan secara serius sejak awal 1900-an, baru pada tahun 1971 lubang hitam pertama benar-benar ditemukan Cygnus X-1, sekitar enam ribu tahun cahaya jauhnya. Sekarang, manusia telah memiliki 25.000 gambar lubang hitam yang sudah teridentifikasi di luar angkasa sana
dan mungkin masih banyak lagi yang menunggu untuk ditemukan.


Diperkirakan ada jutaan bahkan mungkin miliaran lubang hitam bintang yang berukuran kecil yang ada di galaksi Bima Sakti dan dengan adanya triliunan galaksi di alam semesta secara keseluruhan, maka dapat di pastikan ada lebih banyak lagi lubang hitam yang tidak dapat di perkirakan jumlahnya.

Pada April 2021, para ilmuwan menemukan lubang hitam terdekat dengan Bumi dan menamakannya dengan Unicorn. Tetapi Unicorn masih berjarak 1.500 tahun cahaya dari bumi dan ia relatif kecil, ukurannya hanya tiga kali massa matahari.

Dalam istilah lubang hitam, ini adalah salah satu lubang hitam terkecil yang pernah di rekam, dengan ukurannya yang kecil ini menjadi alasan utama mengapa para astronom tidak dapat mengklaim dengan pasti bahwa itu adalah lubang hitam.

Namun, terlepas dari itu, Unicorn menunjukkan betapa penuhnya ruang angkasa dengan lubang hitam. Ingat, peta dari LOFAR hanya menunjukkan lubang hitam supermasif. Lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti, ukurannya lebih dari satu juta kali massa Unicorn. Bayangkan, seperti apa peta lubang hitam jika semua lubang hitam yang kecil ini di ikut sertakan juga?

Untuk saat ini, para ilmuwan telah memetakan 25.000 lubang hitam supermasif di area yang luasnya dua persen dari langit Bumi dan kemudian total keseluruhan dari lubang hitam yang telah tercatat ada sebanyak1,25 juta lubang hitam supermasif di langit, Namun, pada kenyataannya, jumlah itu tidak mendekati jumlah lubang hitam secara umum yang ada di alam semesta.

Dulu objek-objek ini dianggap langka dan berkeliaran dengan asing serta sangat susah untuk di deteksi. Namun sekarang kita tahu bahwa ternyata objek tersebut jumlahnya sangat banyak bahkan mungkin samapi Triliunan. Tapi mereka juga tidak terlalu mengancam kita karena jaraknya yang amat jauh dan yang paling terdekat dengan Bumi yang pernah di temukan masih tersimpan dengan aman sekitar 1.500 tahun cahaya.

Belum ada Komentar untuk "Ilmuwan Temukan 1,2 Juta Lubang Hitam Baru di Tata Surya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel