Bagaimana pengaruh media sosial dalam mengendalikan kehidupan sehari-hari masyarakat


Pada tahun 2005, ketika media sosial masih dalam tahap awal keberadaannya hanya ada 5% pengguna di Amerika Serikat kemudian pada tahun 2019 persentase pengguna mencapai 70%. Dengan ukuran ponsel yang semakin kecil dan canggih itu telah menjadi instrumen harian wajib bagi sebagian besar manusia.

Di seluruh dunia, ada 4,66 Miliar pengguna aktif di internet pada Januari 2021 yang terdiri dari 59,5% dari populasi global. Dari jumlah tersebut, 92,6% mengakses internet dari perangkat seluler.

Bagaimana pengaruh media sosial dalam mengendalikan kehidupan sehari-hari masyarakat?

Statistik Penggunaan Internet Global Saat ini, dunia tanpa internet tidak terbayangkan dengan 59,5% dari populasi global menggunakan internet dalam kehidupan sehari-hari. Pada Januari 2021, 4,66 Miliar orang menggunakan internet dan dari jumlah itu 4,15 Miliar orang adalah pengguna aktif media sosial di perangkat seluler masing-masing.

Akses internet yang paling umum adalah di daerah sekitar Eropa Utara, dengan 96% penduduk memiliki akses internet. Di antara negara-negara dengan jaringan internet terbaik adalah UEA, Denmark, dan Swedia.

Sedangkan Korea Utara adalah negara dengan akses internet paling sedikit di antara rakyatnya. Untuk tahun 2020, Asia akan menjadi pengguna online (atau online) paling populer yaitu, lebih dari 2,5 Miliar orang dan Eropa di tempat kedua dengan 728 juta orang. Cina, India, dan AS adalah populasi penggunaan internet tertinggi yaitu, Cina memiliki 854 juta pengguna, India memiliki 560 juta pengguna namun masih ada populasi besar di kedua negara ini yang tidak dapat menggunakan internet terutama di daerah pedesaan.

Platform Media Sosial Paling Populer Aplikasi Facebook adalah jejaring sosial online yang pertama mencapai 1 Miliar total akun terdaftar dengan sekarang mencatat 2,85 Miliar pengguna aktif bulanan. Facebook juga sekarang mengoperasikan aplikasi media sosial terkenal lainnya yaitu WhatsApp dan Instagram dengan masing-masing memiliki 1 Miliar pengguna aktif per bulan.

Aplikasi media sosial paling populer diluncurkan oleh perusahaan di AS, tapi saat ini aplikasinya juga berasal dari China mendapatkan tempat di antara konsumen global seperti WeChat, QQ, dan Douyin, yang Douyin telah meluncurkan aplikasi berbagi video bernama TikTok untuk pasar global mereka.

TikTok diluncurkan pada 2017 menjadi fenomena viral yang merupakan aplikasi yang paling banyak diunduh dengan mayoritas pengguna berusia muda. Dampak Media Sosial pada Kehidupan Sehari-hari Mempengaruhi Pikiran Dampak media sosial dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dilihat dari hiburan rekreasi, untuk sesuatu yang telah meresap ke dalam setiap aspek dari sebagian besar hidup kita seperti hubungan, politik, dan ekonomi.

Media sosial pada awalnya ditujukan untuk menambah kebutuhan jejaring sosial dan sementara ini telah menjadi alat yang berhasil dalam mempengaruhi emosi dan cara berpikir manusia, sedemikian rupa sehingga beberapa analis tidak mengharapkannya dampak media sosial menjadi begitu besar akhir-akhir ini.

Seorang Profesor di MIT menyatakan bahwa, saat ini manusia sudah menyadarinya media sosial bukan hanya hiburan dan hal yang tidak berguna tetapi dapat memiliki dampak nyata pada masyarakat. Misalnya, Facebook dituduh membocorkan data pribadi 50 juta pengguna calon Presiden AS, Donald Trump, dan seterusnya menggunakan analisis data mempengaruhi pemilihan calon selama pemilihan yang sebenarnya.

Generasi muda juga sekarang lebih tertarik pada politik, karena banyak berita dan informasi yang diposting di media sosial, serta dibagikan setiap hari. Kampanye politik juga mulai menyasar kelompok ini sehingga ada beberapa revolusi yang dimulai oleh orang-orang muda, seperti 'Musim Semi Arab' di Timur Tengah dan sekarang juga bisa terlihat protes di Thailand dimulai oleh generasi Z yang aktif di media sosial.

Pengaruh Pembelian Pemasaran digital adalah industri yang berkembang sangat cepat. dengan perusahaan yang bersedia menghabiskan miliaran dolar untuk menarik pembeli. Jika media sosial tidak digunakan sebagai cara pemasaran, itu sangat merugikan karena ini adalah tempat terbaik untuk menemukan banyak pelanggan baru, dan mampu memasarkan berbagai produk dengan membidik minat konsumen yang berbeda selera.

Konsumen juga mudah tertarik untuk membeli produk apapun yang 'viral'. atau digunakan oleh tokoh media sosial, atau artis dan 'influencer'. Selain itu, pendapat dan foto dibagikan oleh pembeli yang telah menggunakan produk selalu dibagikan di media sosial, dapat menarik pembeli lain. Ini adalah cara pemasaran yang hemat biaya dan cepat.

China adalah negara teratas untuk pengguna internet yang membeli barang menggunakan aplikasi di media sosial, diikuti oleh AS. Menurut analisis data tahun 2020 46,4% pengguna internet di Cina, akan membeli setidaknya satu item melalui platform media sosial sepanjang tahun 2021, diikuti oleh pengguna di AS sebesar 35,9% Mempengaruhi Perasaan Individu Kecanduan penggunaan media sosial menyebabkan perubahan perasaan individu.

Berdasarkan apa yang terjadi di dunia maya. Pengguna berbagai aplikasi media sosial menghabiskan banyak waktu di dunia maya dibandingkan dengan dunia nyata. Dalam sebuah survei yang dilakukan untuk orang Malaysia pada tahun 2019, 48% responden menyatakan waktu yang dihabiskan di media sosial dapat memberikan perasaan senang kepada mereka.

Hingga Januari 2021, 86% orang indonesia aktif menggunakan media sosial yang merupakan peningkatan dari total 62% pada tahun 2016. Facebook adalah platform utama yang digunakan dan perkiraan pengguna Facebook di indonesia akan mencapai 170 juta orang pada tahun 2023 yaitu, 71% dari populasi.

Menurut mantan presiden Facebook sendiri 'Sean Parker', platform ini dirancang untuk membuat seseorang menghabiskan banyak waktu, dan pada gilirannya lebih memperhatikan apa yang terjadi di sana dan itu seperti memanfaatkan kelemahan psikologis manusia yang seringkali ingin diperhatikan.

Oleh karena itu, pengguna akan selalu mengunggah hal-hal baru di halaman facebook mereka setiap hari, dan menunggu reaksi atas apa yang terjadi. Mengganggu Proses Tidur Normal Manusia biasa menghabiskan waktu di malam hari dalam kondisi gelap untuk bersantai setelah seharian bekerja tapi sekarang kita dikelilingi oleh cahaya buatan sepanjang waktu.

Ini mengganggu proses produksi hormon melatonin oleh otak yang mengontrol siklus tidur normal. Cahaya biru dari layar smartphone dan komputer, merupakan faktor yang paling mempengaruhi produksi hormon melatonin. Kebanyakan orang menghabiskan waktu sebelum tidur dengan melihat layar ponsel untuk menelusuri berbagai media sosial.

Hal ini menyebabkan banyak individu mengalami kesulitan fokus di siang hari dan menjadi kurang produktif. Menurut Psikiater di Royal College of Psychiatrists 'Dr Bernadka Dubicka', banyak anak muda menderita depresi cenderung menghabiskan waktu di media sosial pada malam hari.

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial dapat mempengaruhi perkembangan otak yang sehat. Penggunaan fungsi otak juga sangat tinggi ketika seseorang berselancar di media sosial, karena mengaktifkan berbagai bagian otak untuk tujuan bersosialisasi, berpikir, dan merasa. Otak butuh waktu untuk memperlambat fungsinya, Oleh karena itu luangkan waktu untuk tidur dengan sempurna.

Kesimpulannya, tidak dapat disangkal bahwa ada manfaat yang jelas jelas untuk penggunaan media sosial ditambah lagi di masa pandemi ini banyak keluarga dan kenalan jauh, selalu dapat dihubungi untuk mengetahui situasi mereka. Itu semua tergantung pada bagaimana individu menggunakan media sosial, dan berapa banyak waktu yang dihabiskan.

Seperti yang pernah dikatakan Albert Einstein, "Jika manusia tidak mengendalikan teknologi, hasilnya generasi semakin tidak bijaksana karena kurangnya interaksi di dunia nyata.

Belum ada Komentar untuk " Bagaimana pengaruh media sosial dalam mengendalikan kehidupan sehari-hari masyarakat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel