Sejarah Singkat: Mengapa Lukisan Monalisa Begitu Sangat Terkenal
Minggu, 13 Februari 2022
Tulis Komentar
Lukisan Monalisa |
Saat pagi menjelang di Paris pada 21 Agustus 1911, Vincenzo Peruggia mengambil sebuah lukisan dari dinding dan mengendap-endap menuju tangga belakang Museum Louvre.
Dia sudah sangat dekat dengan pintu keluar, saat dia menghadapi dua masalah: pintunya terkunci, dan terdengar langkah seseorang mendekat. Di bawah lengan Peruggia, terselip lukisan “Mona Lisa” karya Leonardo da Vinci. Itu adalah lukisan paling terkenal di dunia hingga saat ini.
Namun, bagaimana lukisan ini memperoleh status tersebut?
Diperkirakan, Leonardo mulai membuatnya sejak 1503 atas permintaan seorang pengusaha dari Florence yang ingin memiliki lukisan istrinya, Lisa Gherardini. Leonardo terus melanjutkan karya itu selama lebih dari 10 tahun, tetapi lukisan itu belum selesai saat dia wafat.
Selama hidupnya, Leonardo melakukan pengamatan tentang penglihatan manusia, yang menjadikannya pelopor dalam berbagai teknik seni. Beberapa di antaranya tampak pada lukisan “Mona Lisa.”
Dengan “perspektif atmosferis”, ia membuat objek yang lebih jauh tampak lebih buram, menciptakan ilusi kedalaman yang menonjol. Dan dengan “sfumato”, ia menciptakan gradasi halus antarwarna, membuat tepi sebuah objek tampak samar. Itu semua luar biasa, tetapi cukupkah untuk membuat “Mona Lisa” menjadi lukisan paling terkenal sedunia?
Para cendekiawan menganggapnya sebagai karya luar biasa dari era Renaisans, tetapi hanya salah satu dari sekian banyak karya hebat lainnya dalam sejarah. Sebenarnya, “Mona Lisa” memperoleh popularitasnya berkat faktor-faktor lain ‘di balik kanvas’.
Raja François I dari Prancis membeli lukisan itu dan mulai memamerkannya setelah kematian Leonardo. Lalu, tahun 1550, cendekiawan Italia Giorgio Vasari menerbitkan biografi populer para seniman Italia era Renaisans, termasuk Leonardo.
Buku itu diterjemahkan dan disebarluaskan, dan mencantumkan deskripsi yang begitu bersinar tentang “Mona Lisa” sebagai tiruan kehidupan yang menghipnotis. Selama bertahun-tahun, “Mona Lisa” menjadi salah satu karya paling didambakan di dalam Koleksi Kerajaan Prancis.
Lukisan itu dipajang di kamar Napoleon, sebelum akhirnya dipamerkan ke publik di Museum Louvre. Di sana, pengunjung berbondong-bondong ingin melihat harta pribadi yang pernah menjadi milik bangsawan yang telah dilengserkan.
Selama tahun 1800-an, cendekiawan Eropa terus memuji karya “Mona Lisa” hingga ke daya pikat subjek dalam lukisan. Pada 1854, Alfred Dumesnil menyebutkan bahwa senyuman Mona Lisa menyembunyikan suatu “tipuan”. Setahun kemudian, Théophile Gautier menulis tentang senyumnya yang “menghina” serta “tatapan mata yang menjanjikan kenikmatan misterius”.
Dan pada 1869, Walter Pater menggambarkan Mona Lisa sebagai perwujudan kecantikan abadi wanita. Pada abad ke-20, lukisan itu menjadi karya ikonik di salah satu museum paling terkenal di dunia. Namun, “Mona Lisa” masih belum sepopuler itu.
Pencurian oleh Peruggia pada 1911 itulah yang membantu karya itu mencapai popularitasnya. Pernah dipekerjakan untuk membuat kotak pelindung di Museum Louvre, membuat Peruggia tidak begitu kesulitan ketika terkunci di dalam museum. Beruntungnya dia, ketika seorang pekerja berpapasan dengannya di tangga, dia membantu Peruggia membuka pintu dan membiarkannya pergi begitu saja.
Pencurian itu menjadi berita terkini di seluruh dunia. Orang-orang berkerumun melihat tempat “Mona Lisa” dulu dipajang telah kosong. Polisi menginterogasi Peruggia karena dia pernah bekerja di Louvre, tetapi dia tidak pernah dicurigai sebagai tersangka.
Sementara itu, Pablo Picasso juga diinterogasi karena kaitannya dengan pencurian terdahulu di Museum Louvre, tetapi akhirnya dibebaskan. Selama dua tahun, Peruggia menyimpan lukisan itu di koper rahasia, lalu menyelundupkannya ke Italia dan berencana menjualnya ke pedangang penyalur karya seni.
Peruggia memandang dirinya pahlawan negara karena telah mengembalikan karya kuno. Namun, alih-alih diberi penghargaan, dia justru langsung ditangkap. Begitu kasus terpecahkan, “Mona Lisa” kembali dipamerkan ke publik, dan media massa menyiarkannya seperti berita kemenangan.
Di tahun-tahun berikutnya, seniman konseptual Marcel Duchamp mengejek “Mona Lisa”; pencuri karya seni Nazi mengincarnya; Nat King Cole menyanyikan lagu tentangnya; dan pengunjung museum melemparinya batu, cat, cairan asam, dan cangkir.
Lebih dari 500 tahun setelah penciptaannya alis dan bulu mata telah pudar lukisan itu dilindungi bingkai anti-peluru dan anti-gempa. Kini, alih-alih menjadi contoh karya seni dari era Renaisans, “Mona Lisa” lebih dikenal sebagai contoh bagaimana kita menciptakan dan menjaga selebriti.
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Singkat: Mengapa Lukisan Monalisa Begitu Sangat Terkenal"
Posting Komentar