Apa itu G20 dan tujuan didirikannya


Indonesia membuat sejarah baru menjadi tuan rumah G20 2022. Ini adalah pertama kalinya Indonesia menjadi penyelenggara forum internasional tersebut. Sebenarnya, 
apa itu G20?

G20 atau Group of Twenty, adalah forum kerjasama 19 negara dan Uni Eropa.
Negara-negara ini merepresentasikan 60% populasi dunia, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.

Forum ini dibentuk di 1999 sebagai upaya untuk menstabilkan keuangan internasional saat dunia tengah berada dalam krisis global. Awalnya, pertemuan ini hanya dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral tujuh negara yang dikenal sebagai G7 hingga akhirnya menjadi Konferensi Tingkat Tinggi G20 sembilan tahun kemudian di Amerika Serikat.

G20 pun menjadi pertemuan tahunan rutin sejak saat itu. Uniknya, G20 tidak memiliki sekretariat permanen dan menggunakan sistem presidensi yang ditetapkan secara konsensus berdasarkan sistem rotasi kawasan. Dan Indonesia-lah pemegang presidensi G20 2022.

“Recover Together, Recover Stronger” Tema tahun ini mengajak dunia untuk pulih dan tumbuh bersama. Momen yang datang 20 tahun sekali ini menjadi pengakuan bagi status Indonesia sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar dan secara tidak langsung merepresentasikan negara berkembang lainnya.

Ini juga menjadi kesempatan emas untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam pemulihan ekonomi global, diplomasi internasional, dan ekonomi di kawasan regional, mengingat Indonesia adalah satu-satunya negara ASEAN dalam G20.

Peran penting G20 Bagi Dunia dan indonesia

Peran penting G20 dapat dirasakan saat mengatasi krisis. Dengan melakukan pertukaran informasi pajak, 139 negara terbantu dalam mengakhiri penghindaran pajak. Awalnya memang G20 berfokus pada isu ekonomi, tapi lambat laun merambah ke isu internasional lainnya.

Seperti berkomitmen mendukung Perjanjian Paris dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan untuk mengatasi perubahan iklim global. Banyak juga inisiatif penanganan pandemi yang dilaksanakan, seperti penangguhan pembayaran utang luar negeri, injeksi biaya penanganan Covid-19, hingga pengurangan bea untuk produk kesehatan.

Selaku negara berkembang pemegang presidensi G20, Indonesia dapat mendorong diskusi mengenai kepentingan negara berkembang yang seringkali terabaikan. Seperti RRT di G20 2016, yang mendukung upaya industrialisasi di Afrika dan negara-negara kurang berkembang.

Puncak forum ini adalah acara “Presidensi G20 Leader Summit” dan jalur untuk mencapainya terbagi dua: Jalur Keuangan dan Jalur Sherpa. Jalur Keuangan atau Finance Track Dilakukan untuk membahas isu fiskal dan moneter.

Sedangkan Sherpa Track dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Luar Negeri. Isu yang dibahas dalam Sherpa Track pun sangat luas, seperti bidang energi, kemanusiaan, women empowerment, geopolitik, dan lainnya.

Secara khusus, pertemuan G20 nanti akan membahas tiga isu besar: Fasilitas Kesehatan Global, Transformasi Digital,dan Transisi Energi Berkelanjutan. Yang pertama berfokus pada kesetaraan kesehatan global untuk mempersiapkan dunia jika terjadi pandemi lagi di masa depan.

Transformasi digital membahas digitalisasi masif dan proses perkembangannya dalam dunia ekonomi. Dan upaya perpindahan ke energi bersih menjadi topik dalam Transisi Energi Berkelanjutan. Indonesia memiliki tugas yang berat dalam presidensi ini.

Pasalnya, masalah terbesar di ASEAN dan negara berkembang adalah kemiskinan. Indonesia sendiri juga masih mengalami dan merupakan negara termiskin kedua di G20 setelah India. Maka kesempatan ini sangat langka dan menjadi tulang punggung politik luar negeri Indonesia.

Belum ada Komentar untuk "Apa itu G20 dan tujuan didirikannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel