Kenapa Kapal Zeppelin dan sejenisnya tidak ada lagi?
Selasa, 19 April 2022
Tulis Komentar
Bertahun-tahun yang lalu sebelum munculnya kemajuan teknologi pesawat terbang Kapal udara dianggap sebagai masa depan bagi industri pengangkutan udara. Eksperimen pertama dilakukan dengan menggunakan hidrogen dan helium mengangkat kendaraan ke udara dilakukan pada akhir abad ke-18.
Namun, teknologinya membutuhkan lebih dari satu abad agar bisa bertahan dan dapat digunakan untuk tujuan komersial dan militer. Pesawat pada suatu waktu pernah berada di garis depan penerbangan.
Tapi berbeda hari ini penggunaan pesawat hanya dilihat untuk tujuan periklanan atau siaran udara. Faktanya, menurut Administrasi Penerbangan Federal hanya ada 124 pilot dengan peringkat untuk pesawat terbang dan hanya ada 39 pesawat yang terdaftar di Amerika Serikat.
Insiden Hedinburg yang menewaskan 35 orang pada tahun 1937 telah menjadi titik akhir terhadap perkembangan kemajuan teknologi di bidang kapal udara. Jadi, dalam artikel ini saya akan membahas Kenapa Kapal Zeppelin dan sejenisnya tidak ada lagi
Sejarah Balon udara Zeppelin
"Airship" atau pesawat udara adalah istilah untuk semua kapal bermotor yang lebih ringan dari udara termasuk balon udara yang memiliki ruang udara tiup dan zeppelin. Transportasi ini pertama kali ada setelah pengembangan mesin pembakaran internal.
Pesawat modern pertama Zeppelin LZ1 telah terbang pada tahun 1900 yaitu, tiga tahun sebelum Wright Bersaudara membuat penerbangan terkenal mereka. Ada dua jenis kapal terapung yang lebih ringan dari udara yaitu balon dan pesawat terbang.
Balon adalah jenis LTA yang tidak berdaya tapi bisa angkat sedangkan pesawatnya adalah pesawat LTA dimana ia memiliki kekuatan yang juga bisa mengangkat dan bergerak ke segala arah melawan angin.
Pesawat adalah pesawat yang lebih ringan dari udara yang beroperasi dari gas angkat yang kurang padat dari udara sekitar agar tetap mengapung di udara. Prinsip dasar daya apung ini didirikan oleh seorang filosof Yunani, Archimedes.
Pesawat ini digunakan untuk tujuan utama di militer dan komersial termasuk perjalanan transatlantik. Pada tahun 1925, Goodyear Tire & Rubber Company mulai membangun kapal udara dengan desain balon udara digunakan untuk tujuan periklanan dan militer seperti pengawasan dan perang anti-kapal selam sepanjang Perang Dunia II.
Namun, seiring berjalannya waktu Teknologi pesawat dan helikopter terus maju dan mulai menjadi moda transportasi udara yang lebih populer.
Mengurangi penggunaan kapal udara maka itu terjadi lebih cepat setelah beberapa insiden tidak disengaja yang merenggut puluhan nyawa terjadi termasuk peristiwa pesawat Nazi Jerman The Hindenburg yang terbakar tiba-tiba saat mendarat di New Jersey pada Mei 1937 yang menewaskan 35 penumpang dan awak di dalamnya.
Tragedi Hindenburg
Pada tahun 1936 Jerman telah menghasilkan kapal udara yang lebih besar daripada pesawat yang mereka buat sebelumnya yaitu Zeppelin dan Graph Zeppelin.
Pesawat baru ini lebih dikenal dengan nama Hindenburg. Dengan panjang 245 meter yang tiga kali panjang Boeing 747 Pesawat Jerman LZ-129 atau lebih dikenal dengan nama Hindenburg adalah pesawat atau pesawat terbesar yang pernah dibangun dalam sejarah.
Kain kulit di pesawat ini dicat dengan cat yang mengandung bubuk aluminium untuk menghasilkan penampilan keperakan berkilau. Sirip ekor pesawat dihiasi dengan lambang rezim Nazi. Fasilitas penumpang di Hindenburg termasuk 25 kabin untuk masing-masing 2 penumpang, restoran, bar dan ada juga area merokok bertekanan untuk menyimpan gas yang mudah terbakar.
Benar-benar kemewahan di dalam pesawat yang nyaman ini membuatnya sukses besar bagi Jerman. Pesawat Hindenburg memiliki kecepatan jelajah 126 km/jam. Hindenburg awalnya dirancang menggunakan helium untuk mengangkatnya ke udara.
Namun itu karena pemerintah Amerika Serikat pada saat itu meluncurkan larangan ekspor helium terhadap Nazi Jerman jadi mereka harus menggunakan gas hidrogen. Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa kelemahan sifat gas hidrogen ini adalah bahwa itu mudah terbakar.
Pada tahun 1936 juga Hindenburg meresmikan layanan penerbangan komersial melintasi Atlantik Utara membawa 1.002 penumpang dalam 10 penerbangan pulang terjadwal antara Jerman dan Amerika Serikat.
Hindenburg juga melakukan tujuh perjalanan antara Jerman dan Brasil. Pada malam tanggal 6 Mei 1937 para penonton dan reporter telah berkumpul di Stasiun Udara Angkatan Laut Lakehurst, New Jersey, Amerika Serikat untuk melihat kecanggihan transportasi udara ini.
Tanpa peringatan apapun tiba-tiba ada ledakan keras dan mengerikan di bagian ekor Hindenburg membuat pesawat kehilangan keseimbangan. Setelah ekor pesawat jatuh ke tanah semburan api keluar dari depan Hindenburg yang menewaskan 9 dari 12 awak kapal.
Api yang menyala-nyala itu kemudian menyebar ke bagian tengah tubuh Hindenburg di mana sel 1 hingga 9 berada dengan cepat membakar kulit luar dan mengungkapkan struktur aluminium di bawahnya.
Setelah hanya beberapa detik Pesawat kebanggaan Nazi Jerman meleleh dan jatuh untuk menyembah bumi. Insiden ini telah menyebabkan 35 dari 97 penumpang dan awak telah terbunuh dan kru di darat juga tewas dalam sekejap mata.
Hampir 80 tahun penelitian dan pengujian ilmiah dilakukan mendukung kesimpulan yang sama dicapai dengan investigasi kecelakaan asal Jerman dan Amerika Serikat pada tahun 1937 yaitu, bencana ini terjadi karena pelepasan atau percikan elektrostatik yang telah memicu gas hidrogen yang memenuhi pesawat Hindenburg.
Mengapa Zeppelin Tidak ada lagi?
Bahkan kecelakaan Hindenburg menandai akhir penggunaan pesawat terbang sebagai sarana transportasi umum itu masih digunakan pada waktu-waktu tertentu terutama dengan kemampuannya untuk terbang dalam jangka waktu yang lama.
Di era modern sekarang kapal udara atau balon udara lebih banyak digunakan untuk tujuan periklanan angkutan, survei geologi, pengamat udara dan untuk liputan televisi. Di antara alasan utama kegagalan pesawat untuk terus digunakan sebagai alat transportasi komersial karena faktor biaya produksinya.
Diperlukan biaya produksi yang besar untuk membangun dan menjalankan pesawat. Pesawat membutuhkan gas helium dalam jumlah besar yang dapat menghabiskan biaya hingga $ 100.000 USD untuk satu perjalanan dan harga gas helium juga terus naik karena kekurangan helium di seluruh dunia.
Apalagi menerbangkan pesawat bukanlah hal yang mudah. Sampai saat ini hanya ada 124 orang di Amerika Serikat layak untuk menerbangkan kapal udara dan hanya 17 dari mereka dibayar untuk melakukannya penuh waktu.
Rata-rata pilot membutuhkan waktu 10 hingga 15 jam untuk mempelajari cara menerbangkan pesawat bermesin tunggal. Tapi, untuk seorang pilot melakukan perjalanan solo pertama mereka di kapal udara dibutuhkan 250 hingga 400 jam pelatihan sebelum seseorang layak untuk menerbangkan pesawat.
Alasan utama lainnya yang menghambat kemajuan pesawat adalah kemajuan teknis drone. Meningkatnya penggunaan drone telah membuat mereka lebih dapat diandalkan selain cara pengendalian yang lebih mudah dan murah.
Kesimpulannya
Terlepas dari peristiwa The Hedinburg pada tahun 1937 telah mengakhiri era penggunaan pesawat sebagai moda transportasi udara ditambah dengan perkembangan teknologi pesawat dan helikopter kita tidak bisa menyangkal itu keberadaan pesawat memang menjadi titik awal terhadap kemajuan kemajuan transportasi udara.
Sampai hari ini, masih ada pihak atau perusahaan yang melakukan studi untuk memulihkan penggunaan pesawat terbang untuk tujuan pengangkutan kargo pada khususnya.
Belum ada Komentar untuk "Kenapa Kapal Zeppelin dan sejenisnya tidak ada lagi?"
Posting Komentar