Mengapa Korea Selatan Melarang Adanya Tato?

Mahkamah Konstitusi di Seoul Korea Selatan baru-baru ini telah memperkuat larangan tato di negaranya. Larangan yang sebenarnya sudah disahkan sejak 1992.

Maka kini kembali diperkuat pada kamis lalu 31 Maret ini meneguhkan Korea Selatan sebagai satu-satunya negara maju yang tidak mengizinkan siapapun kecuali para ahli medis profesional untuk melakukan

prosedur tersebut.

Dengan suara 5 sampai 4 Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa undang-undang itu konstitusional, Routers melaporkan Mereka menolak gugatan tersebut dengan mengatakan bahwa tato membawa potensi efek samping dan masalah keamanan.

Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan medis yang terlibat dalam tato tidak dapat memastikan tingkat perawatan yang dapat diberikan oleh para profesional medis, perawatan yang mungkin diperlukan sebelum atau sesudah prosedur kata putusan itu.

Putusan ini Tentunya menuai kritik dari para atau yang menyebutnya mundur dan kurang pemahaman budaya. '' ini lelucon cukup lucu untuk membuat orang tertawa kata Kim doyeon atau yang lebih dikenal sebagai Doi kepala Serikat dari 650 seniman tato Korea Selatan sekaligus seniman tato ternama''.

Selama bertahun-tahun ia memimpin kampanye dan petisi untuk melegalkan tato di Korea Selatan tapi tidak berhasil. ''ini hukuman yang jauh lebih menyedihkan daripada yang kami harapkan'' kata Kim kepada Vice News.

Mereka meyakinkan tidak kepada siapapun bahwa tato adalah aktivitas medis, tidak ada yang berpikir seperti itu padahal menurut asosiasi tato Korea industri Korean tato sendiri bernilai 200 milyar Won atau sekitar 170 juta dollar per tahun. Studi juga menunjukkan ada 13 juta orang di Korea setidaknya memiliki satu tato.

Menurut poling korea Legal Up di tahun 202, empat dari lima orang Korea di usia sekitar 20 an dan Mayoritas peserta polling secara keseluruhan mendukung legalisasi tato.

Namun asosiasi medis menentangnya Dengan mengatakan penggunaan jarum adalah prosedur invasif yang dapat merusak tubuh. Selain itu adanya stigma di masa lalu yang mengaitkan tato dengan geng yang terlibat dalam kegiatan kriminal.