Mengerikan Ilmuan China Ambil Paksa Organ Napi yang Masih Hidup
Jumat, 08 April 2022
Tulis Komentar
Seorang peneliti Australia baru-baru ini merilis penelitian yang menemukan adanya dugaan bahwa Cina Mengambil organ dari napi yang masih hidup, penelitian itu dilakukan oleh Matty Robertson seorang kandidat PEC dari Australian National University dan telah dipublikasikan di American journal of Transplantation pada 4 April 2022.
News Com melaporkan transplantasi organ dari napi yang dieksekusi termasuk legal di China sejak tahun 1984. Selain itu, organ juga bisa diambil dari napi yang mengalami Mati otak.
Artinya orang itu tidak akan bisa sadar kembali namun pengangkatan organ ini tetap harus dengan syarat bahwa napi yang bersangkutan telah memberikan persetujuan sebelumnya atau jika tidak ada keluarga maupun kerabat yang mengklaim jasadnya.
Meski begitu kecurigaan juga sudah lama muncul tentang beberapa napi dioperasi dan diambil organnya bahkan sebelum mereka meninggal. Hal ini berkaitan dengan fakta bahwa Cina memiliki waktu tunggu terpendek di dunia untuk transplantasi padahal jumlah orang yang mendaftar menjadi pendonor organ hanya sedikit.
Karena itulah Robertson dalam penelitiannya mencari bukti pernyataan kematian otak yang bermasalah selama dilakukannya pengadaan organ, ia menyatakan bahwa tujuannya melakukan penelitian ini adalah adanya kekhawatiran bahwa ahli bedah transplantasi tidak menetapkan lebih dulu kematian napi sebelum Mengambil organ mereka.
Sebab aturan dasar dari transplantasi adalah pendonor harus terlebih dahulu dinyatakan meninggal secara resmi sebelum transplantasi dilakukan kecuali kalau prosedur itu memang dilakukan oleh pendonor hidup secara sukarela.
Robertson kemudian menggunakan analisis teks komputasional untuk melakukan tinjauan forensik terhadap lebih dari 2.800 makalah berbahasa Mandarin dari situ Robert temukan bukti 71 laporan kematian otak yang tidak dinyatakan dengan benar menurutnya ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa penyebab langsung kematian pendonor bukanlah Mati otak ataupun dieksekusi melainkan pengangkatan jantung selama pengadaan
organ.
Robertson mengatakan dirinya menemukan kasus dimana ia mendeteksi adanya suntikan obat yang melumpuhkan napi atau adanya peluru di kepala napi sebelum dilakukan pengangkatan organ melansir dari situs resmi Australian National University.
Karena donor organ ini hanya bisa dari napi temuan kami sangat mengusulkan bahwa para dokter di Republik Rakyat Cina telah berpartisipasi dalam eksekusi dengan cara pengambilan organ tulis robertson dalam makalah penelitiannya.
Sebuah pengadilan internasional di tahun 2019 juga menemukan bahwa Cina telah mengambil paksa organ dari para napi yang masih hidup, meski begitu Beijing berulang kali pantas tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa mereka telah berhenti menggunakan organ dari terpidana mati sejak tahun 2015.
Belum ada Komentar untuk "Mengerikan Ilmuan China Ambil Paksa Organ Napi yang Masih Hidup"
Posting Komentar