Para Ilmuwan Telah Khawatir Dengan Teknologi Implan Chip Otak Ciptaan Ellon Mask.

Neuralink merupakan perusahaan startup implan chip otak milik Mask kini bersiap untuk melakukan uji coba pada manusia. Di lansir dari situs resmi nya, implan chip ini berguna sebagai perangkat yang akan membantu orang-orang disabilitas.

Chip yang ditanam di otak memungkinkan mereka untuk mengontrol ponsel atau komputer hanya melalui pikiran mereka. Sejak diluncurkan secara publik pada 2017 lalu perusahaan tersebut sudah berhasil menguji coba teknologinya pada babi dan monyet dan baru-baru ini neuralink telah membuka lowongan sebagai Direktur uji klinis yang bertugas untuk membantu pengujian implan chip pada otak manusia dan itu berarti ujicoba pada manusia sebentar lagi akan dilakukan

Namun untuk melakukan uji coba pada manusia ternyata tidak semudah itu karena ada beberapa masalah etika yang harus dihadapi neuralink. Bahkan parailmuwan menyatakan kekhawatirannya tentang dampak potensial pada peserta Uji coba, mengingat teknologi ini mempertaruhkan otak manusia.

Salah satunya adalah dokter Carola seorang asisten Profesor sejarah medis dan bioetika di University of wisconsin madison. Ia mengatakan kepada The Daily Beast bahwa dirinya khawatir ada penggabungan yang tidak nyaman antara dunia medis dengan perusahaan yang mencari keuntungan, kekhawatiran juga datang dari seorang Profesor dari Center of Bioethics Enzim Menitis of State Medical University bernama dokter L. C Johnson.

Dia berpendapat bahwa semua subjek penelitian manusia itu yang terdiri dari orang-orang disabilitas hanya dieksploitasi dan digunakan dalam penelitian yang beresiko demi keuntungan komersial perusahaan, jika neuralink mengklaim bahwa mereka akan dapat akan perangkat secara terapeutik untuk membantu penyandang disabilitas itu terlalu menjanjikan karena mereka masih jauh dari mampu untuk melakukan itu kata dokter Johnson.

Sementara itu seorang peneliti neuro etika di penstate dokter Laura cabrera mengatakan bahwa ilmuwan masa kini sangat ahli dalam menanamkan perangkat meski begitu, jika terjadi kesalahan mereka benar-benar tidak memiliki teknologi untuk melepaskan implan dengan aman tanpa merusak otak.

Dalam wawancara dengan the daily Beast beberapa ilmuwan dan akademisi lainnya juga merinci pertanyaan tambahan yang belum terjawab misalnya apa yang akan terjadi jika neuralink bangkrut setelah peserta telah ditanamkan chip, siapa yang akan mengontrol data aktivitas otak

peserta.

Pertanyaan lainnya juga mencakup berapa lama perangkat implan akan bertahan dan apakah neuralink akan melakukan perawatan lanjutan bagi pasien terlepas dari ujicoba ini berhasil atau tidak Dan diatas itu semua para benar-benar berharap neuralink akan bertanggung jawab terhadap apa yang akan mereka lakukan pada pasien.