Kenapa makanan jalanan india terkenal jorok?


Popularitas street food India memang tanpa lawan. Makanan ala india ini sangat rutin masuk rekomendasi situs kulineran, di India street food bisa dijumpai di seluruh 
wilayah sekaligus membentuk wajah kultural negara ini.

Tapi ada beberapa kawasan yang menonjol seperti Delhi yang identik dengan kuliner macam Chaat Paranthe hingga Chole Bhature. Kemudian Jaipur yang melejit lewat makanan pedas dan manis seperti kachori dan Mutton Tikka. Kemudian ada pula Mumbai yang hadir dengan varian makanan kayak Pav Bhaji serta Bhelpuri.

Sejarah street food india

Makanan jalanan di India punya sejarah panjang, eksistensinya dapat dilacak sejak zaman kekaisaran Mughal hingga Kerajaan Inggris itu kata Rana Safi sejarawan yang biasa mengulik soal kuliner di kota-kota di India.

Dia menambahkan kalau setiap kuliner jalanan di India menyimpan ceritanya masing-masing. Contohnya saja makanan Pav Bhaji yang pada mulanya adalah sajian untuk pekerja pabrik di mumbai  pada pertengahan 1800-an atau jalebi yang masuk ke India di bawah pedagang Persia pada abad pertengahan.

Kenapa orang India masak pake tangan

Terlepas dari history yang melekat satu hal yang pasti street food di India telah jadi jantung kehidupan kontemporer masyarakat di sana. Makanan tersebut adalah andalan para kelas pekerja sampai pelajar yang minim uang tapi ingin makan enak.

Satu survei bahkan menyebut 80% warga India dari semua kelompok umur lebih suka makanan jalanan ketimbang restoran, di sisi lain street food juga mewakili porsi sektor ekonomi informal India yang signifikan.

Tapi masalah mengiringi keberadaan mereka pasalnya mayoritas street food di India dibikin tanpa memperhatikan kebersihan, koki bahkan bisa menyelundupkan Tangannya ke dalam ember berisikan bumbu dan ini dapat kamu lihat dengan mudah di banyak konten

Riset menyebut lebih dari 61% pemilik street food tidak menutupi makanan mereka dan lebih dari 80% warung street food dikerubungi lalat. Sekitar 74% makanan street food tidak pakai garpu atau sendok ketika di sajikan.

Tidak hanya itu, penjual makanan jalanan mayoritas atau sekitar 98% tidak pakai sarung tangan saat memasak. urusan higienitas ini memang menjadi masalah di India. Data menyebut bahwa hanya 38% orang India yang mencuci tanganya sebelum makan dan 30% sebelum siapkan makanan.

Konsekuensi dari perilaku ini tidak main-main. Orang bisa saja terkena diare, tipes hingga pneumonia sebab bakteri yang ditularkan lewat makanan dengan standar kebersihan yang rendah.

Penyebab joroknya street food di india

Dari data sebuah studi setidaknya ada 3 faktor yang saling berkelindan 

1. Akses ke sanitasi yang begitu buruk 

Laporan Who dan UNICEF pada 2017 menempatkan India sebagai negara nomor satu di dunia dengan kebiasaan buang air besar sembarangan termasuk di dalamnya ada 344 juta orang tanpa akses rutin ke toilet.

Penduduk yang begitu padat serta ketidakmampuan Pemerintah menyediakan fasilitas yang layak makin memperburuk masalah ini banyak fasilitas sanitasi yang kemudian terbengkalai setelah dibangun problem

2. Penjual makanan yang jarang mendapatkan apresiasi Ketika mereka bisa menjaga kebersihannya 

3. Jarang muncul komplain dari konsumen street food 

Upaya pemerintah India untuk lebih memperhatikan sektor street food Bukannya nggak ada mereka sempat bikin regulasi yang mengatur segala hal yang berkaitan dengan standar kebersihan street food. 

Meski begitu lalu langkah ini dinilai kurang komprehensif lantaran pemerintah tak melibatkan para pedagang pemberian sanksi pun juga tidak maksimal karena ya namanya street food banyak akal untuk bersiasat makanan jalanan memang jadi hal yang tidak bisa lepas dari suatu negara termasuk juga di Indonesia.

Belum ada Komentar untuk "Kenapa makanan jalanan india terkenal jorok?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel