Kenapa banyak negara ingin menjadi tuan rumah piala dunia?
Sabtu, 03 Desember 2022
Tulis Komentar
Piala dunia merupakan turnamen sepak bola terbesar di dunia yang diselenggarakan setiap 4 tahun sekali sebagai turnamen terabar tentunya bukan hal yang mudah untuk dapat menyelenggarakannya.
Setiap negara yang ingin mengajukan diri sebagai tuan rumah piala dunia harus memenuhi banyak kualifikasi sebelum akhirnya FIFA menentukan negara mana yang akan menjadi tuan rumah. Salah satu hal yang menjadi sorotan ketika ingin menjadi tuan rumah piala dunia adalah masalah biaya untuk dapat menyelenggarakan Piala Dunia suatu negara membutuhkan anggaran yang sangat fantastis hanya untuk turnamen yang dimainkan selama 1 bulan saja.
Sebagai contohnya dalam 3 edisi terakhir Piala Dunia biaya yang dikeluarkan tuan rumah mengalami peningkatan yang signifikan Afrika Selatan membutuhkan sekitar 58,3 Triliun Rupiah untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2010.
Kemudian lonjakan fantastis terjadi pada diksi selanjutnya di mana Brazil menggelontorkan dana sebesar 168 Triliun Rupiah bahkan negara adidaya seperti Rusia pun masih membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2018 saat itu pemerintah Vladimir Putin diperkirakan mengeluarkan dana sebesar 195 Triliun Rupiah.
Sementara untuk Piala Dunia tahun ini Pemerintah Qatar menghabiskan biaya sekitar 3.256 triliun yang menjadikan edisi kali ini sebagai piala dunia termahal sepanjang masa dengan besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan Piala Dunia, lalu Mengapa masih banyak negara yang ingin menjadi tuan rumah turnamen empat tahunan ini?
Sebenarnya ada banyak alasan mengapa suatu negara ingin menjadi tuan rumah Piala Dunia dimulai dari menaikkan kesejahteraan masyarakatnya sebagai magnet wisatawan lokal maupun mancanegara hingga sebagai warisan yang akan diturunkan pada generasi selanjutnya.
Semua alasan tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain sebagai contohnya pada tahun 2010 Qatar resmi ditunjuk FIFA sebagai tuan rumah piala dunia 2022 selama 12 tahun masa persiapan tersebut pemerintah Qatar terus melakukan pembangunan stadion serta sarana dan prasarana lainnya untuk menunjang Piala Dunia.
Pembangunan besar-besaran ini akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sana sehingga diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran dan menekan Angka kemiskinan, kemudian ketika Stadion telah dibangun atau diperbaiki menjadi lebih baik diharapkan nantinya Stadion tersebut dapat menarik perhatian wisatawan dengan begitu ada sekitarnya dapat berkembang karena tingginya animo wisatawan yang datang ke daerah tersebut
Pembangunan besar-besaran ini dilakukan pemerintah Qatar tidak hanya untuk piala dunia saja tetapi harapannya semua fasilitas yang telah dibangun tersebut dapat terus digunakan pasca piala dunia dan memberikan Efek positif bagi semua elemen. Sayangnya Piala Dunia juga memberikan efek negatif bagi tuan rumah mungkin sudah menjadi rahasia umum jika negara tuan rumah selalu mendapat kritik dari berbagai pihak terkait beragam aspek.
Salah satunya adalah membengkaknya anggaran tuan rumah sebagai contohnya pemerintah Afrika Selatan pada mulanya hanya memberikan anggaran sebesar 2,6 Triliun Rupiah untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2010 anggaran tersebut digunakan untuk merenovasi stadion yang sudah ada dan hanya membangun beberapa Stadion saja saat itu FIFA tidak mempermasalahkan kondisi stadion Afrika Selatan meski mayoritas tidak memiliki atap.
Namun di tengah perjalanan para sponsor menginginkan stadion yang tertutup Atap secara keseluruhan mereka tidak ingin media iklannya basah karena hujan atau kepanasan apalagi para pejabat di sana juga menginginkan stadion yang megah agar Piala Dunia 2010 terlihat mewah.
Akhirnya anggaran untuk Stadion bertambah menjadi 10 kali lipat dibandingkan rencana awal Sebenarnya boleh-boleh saja jika suatu negara ingin membangun stadion megah demi hajatan besar seperti Piala Dunia namun yang perlu diperhatikan adalah keberlangsungan Stadion tersebut pasca Piala Dunia tak jarang stadion yang awalnya terlihat megah justru menjadi terbengkalai karena tidak lagi digunakan setelah Piala Dunia usai.
Hal ini biasanya terjadi karena club di kota tersebut tidak mampu membiayai ongkos perawatan stadion yang tergolong tinggi akhirnya pihak klub memilih untuk menyewa stadion yang lebih kecil dengan biaya yang lebih murah pula kondisi semacam ini pernah dialami Brazil
Setelah menyelenggarakan Piala Dunia 2014 salah satu stadion yang dipakai kala itu yakni Stadion manegarija kini bernasib naas stadion yang berlokasi di kota Brazilia tersebut dibangun dengan anggaran mencapai 7 Triliun Rupiah sayangnya meski memiliki fasilitas kelas 1 namun tidak banyak pihak yang mau menyewa Stadion manerenja tingginya biaya sewa membuat Stadion ini tidak dilirik pihak swasta bahkan kini Stadion itu hanya dipakai untuk tempat parkir bis dan truk yang biasa mangkal di sekitar area Stadion.
Kondisi mengenaskan sejumlah stadion di Brazil tersebut diakui oleh Eduardo Paes yang kala itu menjabat sebagai walikota Rio de Janeiro menurutnya menyelenggarakan piala dunia tidak seenak yang diperkirakan bahkan Brazil tidak mendapat keuntungan besar dari hajatan tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 mungkin menjadi penyesalan terbesar Brazil permasalahan pembangunan stadion-stadion megah tersebut.
Demi piala dunia pada akhirnya akan menimbulkan kritikan dari berbagai pihak anggaran besar yang sudah dikeluarkan terkadang tidak memberikan dampak positif bagi negara tuan rumah bahkan ironisnya demi menyelenggarakan Piala Dunia Terkadang ada sektor yang harus dikorbankan ketika anggaran untuk piala dunia dinaikkan maka ada anggaran lain yang harus dikecilkan.
Hal ini pernah dilakukan pemerintah kota Potsna di Polandia Ketika mereka ditunjuk sebagai salah satu kota untuk menyelenggarakan Piala Eropa 2012 saat itu pemerintah di sana memotong anggaran pendidikan sekitar 100 miliar rupiah hanya untuk fanzone piala Eropa.
Kritikan pun bermunculan karena anggaran sebesar itu sebenarnya bisa dialokasikan untuk hal-hal lain yang lebih menguntungkan daripada hanya digunakan untuk stadion yang tidak setiap hari ramai dikunjungi orang akan lebih menguntungkan jika dana sebesar itu dipakai untuk hal-hal lain seperti membangun pusat perbelanjaan atau fasilitas lainnya yang ramai dikunjungi orang
Pada akhirnya menjadi tuan rumah piala dunia tidak membuat suatu negara menjadi kaya namun warisan yang ditinggalkan Piala Dunia jika dikelola dengan baik akan memberikan dampak yang positif bagi negara yang bersangkutan Sebaliknya apabila pemerintah tidak memikirkan
dampak jangka panjangnya bukan tidak mungkin warisan tersebut akan terbengkalai dan ditinggalkan begitu saja.
Belum ada Komentar untuk "Kenapa banyak negara ingin menjadi tuan rumah piala dunia?"
Posting Komentar